Aku sedang duduk di ruang makan, baru saja menghabiskan semangkuk sop ayam ketika si sulung Anin masuk. “Sudah pulang, sayang?” Sapaku. Anin tak menjawab. Dihempaskan tubuhnya di kursi makan. Tas kecilnya diletakkan sembarangan di atas meja. Pandangan mataku menangkap raut wajah Anin kusut. Rahangnya mengeras. Sudut-sudut bibir tertarik ke bawah. Ketajaman inderaku menangkap kemarahan dari…